Category Archives: Information Technology

Uninstall MySQL Server 5 dari Debian

Saya bener2 mengacaukan MySQL server semalam. Niat awalnya mau upgrade MySQL server 5.1 menjadi 5.5, tapi yang terjadi adalah setelah upgrade MySQL 5.5 ngga bisa start. Mungkin ada perbedaan konfigurasi, karena pada versi 5.1 sebelumnya saya menggunakan konfigurasi yang sudah dicustom untuk lowend VPS.

Beruntung ada VPS backup yang sudah terinstall MySQL 5.1, jadi website masih tetap bisa online setelah melakukan backup-restore database.

Balik lagi ke urusan MySQL 5.5 yang ngadat tadi, saya pun akhirnya mencoba untuk meng-uninstall MySQL server 5.5 tersebut, termasuk menghapus data yang terletak di /var/lib/mysql. Dan ketika saya coba execute perintah

apt-get remove --purge mysql-server

perintah tadi cuma menghapus sesuatu yang berukuran ~86 kilobytes. Sepertinya “mysql-server” itu sebuah shortcut. Nama software yang sebenarnya adalah “mysql-server-5.1” atau “mysql-server-5.5”. Disuruh start ngga mau, tapi di-uninstall juga ngga bisa, mengecewakan sigh.

OK lalu saya mencoba perintah berikut untuk menghapus MySQL server:

apt-get remove --purge mysql-server*

yep, dan akhirnya seluruh instalasi MySQL server musnah, bersih!

Virtual Host Pada LIGHTTPD

Seperti yang sudah saya jelaskan di post sebelumnya, salah satu alasan saya menyenangi Lighttpd (dibaca “Lighty”) web server adalah kemudahannya dalam mengkonfigurasi virtual host. Secara garis besar, kita hanya perlu melakukan satu kali konfigurasi pada sebuah file dan selanjutnya untuk menambah virtual host cukup membuat direktori yang nantinya akan digunakan sebagai document-root virtual host tersebut. Langkah detailnya akan saya jelaskan di bawah ;)Pertama, edit file lighttpd.conf dan pastikan “modsimplevhost” telah di-uncomment dalam variabel server.modules:

server.modules = ( "modsimplevhost", "modaccess", "modaccesslog" )

Berikutnya buka file “/etc/lighttpd/conf-enabled/10-simple-vhost.conf” dan edit sesuai kebutuhan, contoh:

simple-vhost.server-root = "/var/www/vhosts/" simple-vhost.default-host = "default.vhost.com" simple-vhost.document-root = "/"

Ketika Lighttpd menerima request untuk suatu website / virtual host (misal koole.com), maka Lighty akan mengecek apakah direktori simple-vhost.server-root + ‘koole.com’ + simple-vhost.document-root ada atau tidak. Jika ada (yaitu misal “/var/www/vhosts/koole.com/”) maka halaman web dalam direktori tersebut akan ditampilkan.

Direktif “simple-vhost.default-host” adalah untuk mendefinisikan virtual host / folder apa yang akan ditampilkan jika virtual host yang diminta tidak ada. Semisal jika ada request domain andi.com dan ternyata domain tersebut tidak terdaftar pada server, maka isi dari direktori /var/www/vhosts/default.vhost.com yang akan ditampilkan.

Untuk menambahkan situs / virtual host baru, kita cukup membuat direktori di bawah simple-vhost.server-root (misal /var/www/vhost):

/var/www/vhosts/jaka.com/ /var/www/vhosts/budi.com/ /var/www/vhosts/danang.com/

dan seterusnya..

Gimana, sudah mengerti belum? Awalnya saya juga sempat bingung dengan konsepnya, tapi setelah dipraktekkan ternyata simpel sekali 😉

Write failed: Broken pipe

Setiap kali selesai re-install system / VPS, saya harus langsung menambahkan direktif berikut ini di /etc/ssh/sshd_config untuk menghindari pesan error “Write failed: Broken pipe

ClientAliveInterval 10

Error ini disebabkan karena koneksi yang ngga stabil atau lambat (biasanya pada koneksi 3G / mobile broadband), sehingga session menjadi time out. Dengan menambahkan direktif tersebut maka server akan memberikan “keep-alive pulse” setiap 10 detik kepada client untuk menjaga TCP session.

Install Lighttpd Dengan PHP5 Dan MySQL Pada Debian 6 (Squeeze)

Merasa bosan dengan Apache, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan Lighttpd sebagai web server di blog ini. Yep, sekarang saya udah ngga menggunakan shared hosting lagi, tapi Virtual Private Server (VPS) yang menggunakan Debian sebagai sistem operasinya.

Lighttpd saya rasakan memang lebih ringan, ngga menghabiskan banyak memory seperti Apache. Dan satu fitur yang paling saya sukai adalah mod-simple-vhost yang memudahkan kita untuk menambah virtual host atau domain. Tapi itu nanti aja akan saya bahas di posting berikutnya 😉

Install MySQL 5
Pertama kita menginstall MySQL 5 dengan cara seperti ini;

apt-get install mysql-server

Kita akan diminta memasukkan password root MySQL – password yang digunakan untuk user root@localhost.

Install Lighttpd
Karena Lighttpd udah tersedia di repo Debian, jadi kita bisa install dengan apt-get;

apt-get install lighttpd

Sekarang coba gunakan browser untuk mengakses server, misal dengan alamat http://192.168.0.100 dan harusnya akan tampil halaman placeholder.

Default document root Lighttpd untuk Debian adalah /var/www, dan file konfigurasinya ada di /etc/lighttpd/lighttpd.conf. File konfigurasi tambahan ada di direktori /et/lighttpd/conf-available. File konfigurasi tersebut dapat diaktifkan dengan menggunakan perintah lighttpd-enable-mod, yang akan membuat smbolic link dari /etc/lighttpd/conf-available ke /etc/lighttpd/conf-enabled.

Install PHP5 PHP5 di Debian menggunakan FastCGI dan diinstall dengan cara berikut;

apt-get install php5-cgi

Mengkonfigurasi Lighttpd dan PHP5 Untuk mengaktifkan PHP5 pada Lighttpd, kita harus mengedit file /etc/php5/cgi/php5.ini dan uncomment pada baris cgi.fix_pathinfo=1;

vi /etc/php5/cgi/php.ini
; cgi.fixpathinfo provides *real* PATHINFO/PATHTRANSLATED support for CGI. PHP's ; previous behaviour was to set PATHTRANSLATED to SCRIPTFILENAME, and to not grok ; what PATHINFO is. For more information on PATHINFO, see the cgi specs. Setting ; this to 1 will cause PHP CGI to fix its paths to conform to the spec. A setting ; of zero causes PHP to behave as before. Default is 1. You should fix your scripts ; to use SCRIPTFILENAME rather than PATHTRANSLATED. ; http://php.net/cgi.fix-pathinfo
cgi.fixpathinfo=1

Lalu aktifkan konfigurasi fastcgi dengan menggunakan perintah berikut;

lighttpd-enable-mod fastcgi lighttpd-enable-mod fastcgi-php

Perintah ini membuat symlink /etc/lighttpd/conf-enabled/10-fastcgi.conf yang mengarah ke /etc/lighttpd/conf-available/10-fastcgi.conf

ls -l /etc/lighttpd/conf-enabled
total 0
lrwxrwxrwx 1 root root 33 Feb 17 18:02 10-fastcgi.conf -> ../conf-available/10-fastcgi.conf
lrwxrwxrwx 1 root root 37 Feb 17 18:04 15-fastcgi-php.conf -> ../conf-available/15-fastcgi-php.conf

Test Instalasi PHP5 Sekarang saatnya mengetes instalasi Lighttpd + PHP5. Document root default nya ada di /var/www. Kita akan coba membuat sebuah halaman php (phpinfo.php) yang menampilkan seluruh detail tentang konfigurasi PHP5 di server, misalnya versi PHP5 yang terinstall atau letak direktori document root.

vi /var/www/phpinfo.php

Lalu coba akses menggunakan browser, misal http://192.168.0.100/phpinfo.php

MySQL dan PHP5
Untuk mengaktifkan support MySQL pada PHP kita cukup menginstall paket php5-mysql

apt-get install php5-mysql

Atau bisa juga menginstall beberapa modul PHP lainnya sekaligus untuk dukungan aplikasi web yang lebih lengkap, tapi sebenarnya ngga saya anjurkan karena nantinya Lighttpd akan mengkonsumsi lebih banyak memory

apt-get install php5-mysql php5-curl php5-gd php5-idn php-pear php5-imagick php5-imap php5-mcrypt php5-memcache php5-ming php5-ps php5-pspell php5-recode php5-snmp php5-sqlite php5-tidy php5-xmlrpc php5-xsl

Jika udah selesai proses instalasinya, sekarang refresh halaman http://192.168.0.100/phpinfo.php dan arahkan ke bagian modules di bawah. Harusnya akan terlihat detail tentang modul MySQL

App Store error "Your device or computer could not.."

Your device or computer could not be verified. Contact support for assistance

Pesan error ini biasanya dijumpai oleh pengguna Hackintosh / OSX86 alias Mac OS bajakan, ketika akan login ke App Store. Menurut beberapa pengguna di forum insanelymac dan tonymacx86 penyebabnya adalah Apple melakukan pengecekan terhadap konfigurasi LanCard (ethernet), apakah Built In atau Addon.

Untuk mengatasi error tersebut, cukup edit file com.apple.Boot.plist yang ada di folder /Extra. Dalam contoh ini saya coba edit menggunakan editor VIM melalui terminal (Applications > Utilities > Terminal).

Scylla:~ Koole$ sudo vi /Extra/com.apple.Boot.plist

kemudian tambahkan string berikut EthernetBuiltIn Yes PCIRootUID 1

pada konfigurasi saya, contohnya akan menjadi seperti ini

GUI n Kernel legacy_kernel Kernel Flags arch=i386 Legacy Logo Yes SMBIOSdefaults y Timeout 2 PCIRootUID 1 EthernetBuiltIn Yes

setelah itu coba restart PC Hackintosh, dan coba login lagi ke App Store 😉